Kamis, 31 Mei 2012

Ekonomi Islam Momentum Solusi untuk Perekonomian Dunia




By:Anas Malik ( mahasiswa S1 Ekonomi Islam IAIN Raden Intan Lampung )

Berulang kali krisis ekonomi telah melanda perekonomian dunia. penyebabnya pun bervariasi .dari mulai krisis minyak dunia hingga ke crisis financial.sementara sistem ekonomi yang ada sekarang ini ( kapitalisme) tidak mampu membendung krisis tersebut .sistem kapitalis yang menjadi kebanggaan dan kesombongan masyarakat modern sekarang ini tidak dapat lagi mengatasi permasalahan – permasalahan krisis ekonomi yang muncul..apa pun alasanya hal ini membuktikan bahwasanya sistem ekonomi kapitalis merupakan rekayasa untuk membohongi umat manusia atas teori-tori yang di buat oleh pakar – pakar ekonomi klasik terdahulu yang hanya bersifat individualistik dan hedonisme yang sesaat.sehingga perlu kiranya ada sistem yang baru yang dapat di kembangkan dan menjadi solusi perekonomian dunia keluar dari permasalahan-permaalahan yang akan muncul kemudian.maka dari itu beranjak dari goresan pena ini penulis ingin menjabarkan krisis yang melanda dunia dan solusinya kedepan.
Badai krisis keuangan global pada saat ini belum reda, walaupun klimaks krisis keuangan ini terjadi diakhir bulan oktober 2008 sampai sekarang,setelah memakan korban bank investasi raksasa Amerika serikat seperti Lehman Brothers,Bear Stearns,Merril Lynch dan Morgan .serta tidak segan-seganya badai tersebut juga menyeret satu negara bernama Islandia Ketepi Jurang kebangkrutan serta negara kawasan amerika dan eropa walaupun di asia terimbas tetapi tidak separah di ke dua benua tersebut.
Dampak badai itu kini kian mengglobal ,dari penjuru barat hingga timur dari utara ke selatan mulai bangkitnya bursa saham tidak menjamin akan adanya penyelesaian dari resesi global ini.
Keguncangan dari berbagai bursa dunia tidak lepas dari kegagalan pelaku bisnis dan keuangan perbankan konveksional menelola manajamen resiko kredit mereka dan di perbolehkan nya penggunaan instrumen derivatif berlapis untuk membiayai ekpansi bisnis penuh spekulasi dalam sistem keuangan konveksional,kian memperbesar dampakkrisis keuangan global, kegagalan lembaga keuangan raksasa amerika mengelolah resiko kredit ,menjadi pemicu krisis keuangan global itu.resiko krwdit adalah potensi kerugian suatu lembaga keuangan yang di sebabkan tidak mampunya debitur melunasi kreditnya,gagal mengelolah kredit ini akibat lembaga keuangan AS itu memberikan kredit pada debitur yang tidak layak di biayai ,mereeka tidak memiliki penghasilan tetap dan jelas ,tetapi tetap mendapatkan kucuran kredit,Padahal dalam dalam disiplin ilmu managament risiko ,pemberian kredit sangat memperhatikan kemampuan calon debitur dalam melaksanakan kewajiban pelunasan .ini karena penyalluran kredit kepada yang tak layak menyebabkan peringkat kredit buruk.(Republika 16 Oktober 2008 )
Untuk menatasi krisis Pemerintah amerika siap menggelontorkan dana $700miliar untuk menyelamatkan berbagai lembaga keuangan di negara itu yang terkena dampak Subrime Mortage.sementara bank sentral negara Asjuga memutuskan menurunkan tingkat suku bunga yang di ikuti berbagai bank sentral beberapa negara bagian dan eropa.
Sistem Ekonomi Sosialis ?
Dalam bebberapa hal yang paling mendasar ,kapitalisme dan sosialisme di bentuk atas landasan nilai (value)yang sama ,nilai yang mendasari keduanya terutama adalah paham materialisme-hedonisme dan sekulerisme.kedua nilai dasar ini telah menjadi bingkai bagi pembentukan pandangan dunia dari keduanya .dalam perspektif materialisme –hedonisme murni segala kegiatan manusia di latar belakangi dan di orientasikan kepada segala sesuatu yang serba bersifat material .Misalnya ,keadaan sejahtra ( well being)yang menjadai tujuan kegiatan ekonomiakan terjadi manakala manusia memiliki berlimpahan
material.manusia di anggap merasa bahagia jika kalau segala kebutuhan materialnya di penuhidengan melimpah. (umar Chapra)
Dalam pandangan kapitalis manusia di anggap selalu akan mementingkan dirinya sendiri sementara sosialisme memandang bahwa sejarah kehidupan manusi di penuh warnai dengan berbagai konflik yang bersumber dari perebutan material .dalam bingkai materialisme-hedonisme inilah kemudian konsep ekonomi rasio0nalisme ekonomi di bentuk ,yaitu seorang pelaku ekonomi di anggap rasional jika memiliki sifat materialisme-hedonis.jadi kapitalis maupun sosialisme sama-sama materialistik.bedanya ,yang pertama mengharapkan terlalu banyak dari orang perorangan ,sedangkan yang kedua mengharap terlalu banyak dari negara.
Baik Kapitalis Maupun Sosialis di bentuk Atas pandangan dunia yang Serkuler,yaitu memisahkan hal-hal yang bersifat spiritual dan material (atau agama dan dunia )dalam pandangan sekuler segala yang berkaitan dengan dunia adalah urusan manusia sendiri sementara agama hanya mengurusi hubungan antara manusia dan tuhanya .paham Sekulerisme menempatkan tuhan pada domainyang berbeda sama sekali dan tidak dapat disenttuh oleh masalah kemanusiaan dan alam semesta .denagan kata lain agama memiliki wilayah yang tidak bersesuaian dengan duniawi.implikasi selanjutnya dari paham ini adalah menempatkan manusia sebagai pusat segala hal kehidupan (antrophosentris ),yaitu manusialah yang berhak menentukan kehidupan sendiri .(Ahmad : 1982 )menyatakan bahwa dalam keyakinan dasar sistem ekonomi mkonveksional selain manusia mempunyai kecenderungan dari dalam untuk memaksimalkan kesejahtraan materil ,ia juga di asumsikan memiliki pengetahuan dan kemampuan sempurna untuk memutuskan apa yang terbaik baginya .
Apakah sistem sosialis ini yang akan menjadi solusi ekonomi dunia sedangkan implikasinya banyak negara soviet yang terpecah belah.akibat dari sistem sosialis yang tidak di barengi dengan norma-norma ketuhanan dalam perekonomianya.maka apa yang terjadi jika ekonomi sosialis yang diterapkan



Ekonomi Islam SolusiNya...!
Kenapa bagi Saya ekonomi islam adalah solusinya.?mungkin antum2 bertanya-tanya serta agak bingung apa bisa ekonomi islam solusi perekonomian dunia...?yang notabene masih banyak pakar ekonomi meragukannya.kenapa sih gak neoliberalis saja yang lebih mendepankan kemajuan modernisasi..?
Jawabanya..? menurut Nurul Huda Ekonomi Islam itu adalah sistem ekonomi yang mengedepankan adanya underlying asset, yaitu adanya kesetaraan antara sektor moneter dan sektor riil. Sering juga disebut sebagai economic one of one. Artinya, kalau ada pertumbuhan 1 persen disektor moneter, maka di sektor riil juga harus tumbuh 1 persen. Itulah yang terjadi di sistem ekonomi Islam. Misalkan, anda bisa melihat sekarang yang telah dilakukan perbankan syariah, alokasi dananya disalurkan pada sektor riil. Artinya, dengan seperti ini mendorong adanya pertumbuhan investasi. Ketika investasi yang berkembang baru kita bisa menyebut pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Makanya, harus ada keseimbangan antara riil sector dan moneter sector
Perlu diingat juga bahwasanya system ekonomi syariah atau keuangan syariah untuk mengatasi krisis yang terjadi pada saat ini bisa menjadi solusi atas krisis keuangan global .ada dua alasan yang mendasar yaitu pertama system keuangan syariah hanya membolehkan penyaluran dana kredit atau pembiayaan bila memang ada asset yang di jadikan dasar transaksi jadi tidak adanya transaksi maya. kedua system keuangan tanpa bunga dan memakai system profit and lost sharing tidak memperbolehkan adanya system derivatif

Robin Hahnel dalam artikelnya Capitalist Globalism In Crisis:Understanding the Global Economic Crisis (2000), mengatakan bahwa globalisasi - khususnya dalam financial market, hanya membuat pemegang asset semakin memperbesar jumlah kekayaannya tanpa melakukan apa-apa. Dalam kacamata ekonomi Islam, mereka meraup keuntungan tanpa 'iwadh (aktivitas bisnis riil,seperti perdagangan barang dan jasa riil) Mereka hanya memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam pasar uang dengan kegiatan spekulasi untuk menumpuk kekayaan mereka tanpa kegiatan produksi yang riil. Dapat dikatakan uang tertarik pada segelintir pelaku ekonomi meninggalkan lubang yang mengangapadapada sebagian besar spot ekonomi.
Hahnel juga menyoroti bagaimana sistem kredit atau sistem hutang sudah memerangkap perekonomian dunia sedemikian dalam. Apalagi mekanisme bunga (interestrate) juga menggurita bersama sistem hutang ini. Yang kemudian membuat sistem perekonomian harus menderita ketidak seimbangan kronis. Sistem hutang ini menurut Hahnel hanya melayani kepentingan spekulator, kepentingan segelintir pelaku ekonomi. Namun segelintir pelaku ekonomi tersebut menguasai sebagian besar asset yang ada di dunia. Jika kita kaji pemikiran Hahner ini lebih mendalam akan kita lihat dengan sangat jelas bahwa perekonomian akan berakhir dengan kehancuran akibat sistem yang dianutnya, yakni kapitalisme ribawi( Agustianto )
Dalam ekonomiIslam, globalisasi merupakan bagian integral dari konsep universal Islam. Rasulullah telah menjadi pedagang internasional sejak usia remaja. Ketika berusia belasan tahun, dia telah berdagang ke Syam (Suriah), Yaman, dan beberapa negara di kawasan Teluk sekarang. Sejak awal kekuasaannya, umat Islam menjalin kontak bisnis dengan Cina, India, Persia, dan Romawi. Bahkan hanya dua abad kemudian (abad kedelapan), para pedagang Islam telah mencapai EropaUtara. Ternyata nilai-nilai ekonomi syariah selalu aktual, dan terbukti dapat menjadi solusi terhadap resesi perekonomian
Di zaman Nabi Muhammad jarang sekali terjadi resesi. Zaman khalifah yang empat juga begitu.Pernah sekali Nabi mengalami defisit, yaitu sebelum Perang Hunain, namun segeradilunasi setelah perang. Di zaman Umar bin Khattab (khalifah kedua) dan Utsman (khalifahketiga) , malah APBN mengalami surplus. Pernah dalam zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, tak dijumpai lagi satu orang miskinpun!!!

Apa rahasianya? Kebijakan moneter Rasulullah Saw -- yang kemudian diikuti oleh para khalifah -- selalu terkait dengan sektor riil perekonomian berupa perdagangan . Hasilnya adalahpertumbuhan sekaligus stabilit
Pengaitan sektor moneter dengan sektor riil merupakan obat mujarab untuk mengatasi gejolak kurs mata uang -- seperti yang melanda Indonesia sejak akhir 1997 sampai saat ini. "Perekonomian yang mengaitkan sektor moneter langsung dengansektor riil akan membuat kurs mata uang stabil." Inilah yang dijalankan bank-bank Islam dewasa ini, di mana setiap pembiayaan harus ada underline transactionnya.Tidak seperti bank konvensional yang menerapkan sistem ribawi
. Tantangan umat Islam dewasa ini adalah menunjukkan keagungan dan keampuhan ekonomi syariah.Tidak hanya bagi masyarakat muslim, melainkan juga bagi masyarakat non muslim,tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia international. Islam ternyata mewariskan sistem perekonomian yang tepat, fair, adil, manusiawi, untuk menciptakan kemaslahatan dankesejahteraan hidup, tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat .
Wallahu a'lam
.Daftar pustaka
Anto.hendri.Pengantar ekonomika Mikro Islam.ekonisia .jakarta
Republika26 Oktober 2008
www.pkesinteraktif.com/content/view/4583/32/lang.id

0 komentar:

Posting Komentar