
Penulis : Abdurrahman (Akuntansi 2011 FE Unsri - KSEI Ukhuwah)
FoSSEISumbagsel - Setelah memahami asuransi dalam pandangan islam, mungkin akan
ada sedikit persepsi bahwa pelaksanaan asuransi konvensional dengan teori islam
mengenai asuransi sedikit berbeda. Hal ini terlihat jelas pada sistem
pelaksanaannya yaitu akad kerjasamanya. Dilihat dari segi transaksi, asuransi
konvensional lebih pada akad sepihak yang mengharapkan keuntungan dari asuransi itu
baik dari tertanggung maupun penanggung dimana tertanggung ingin mendapat
keuntungan berupa penjaminan, dan penanggung mengharapkan keuntungan laba
(uang). Sangat kontras memang bila ditelisik dari sudut islam, yang mana
asuransi syariah berkonsentrasi pada dasar saling tolong menolong umat yang
berkoordinasi dalam mengumpulkan dana untuk mempersiapkan suatu hal buruk yang
mungkin akan terjadi, dan uang yang terkumpul semata-mata untuk menanggung
kerugian anggota bukan untuk berspekulasi mencari keuntungan. Lagipula asuransi
syariah ini lebih bersifat “tabungan masa depan” yang disalurkan dalam bentuk
amal yaitu menolong umat (anggota) yang sedang berada dalam kesulitan.
Di sisi lain juga, asuransi konvensional berakad dengan
keputusan sepihak bukan kesepakatan antara suka sama suka. Serta dalam
pelaksanaannya bisa terjadi “memakan harta secara batil” yang mana ini berasal
dari keuntungan diatas kerugian.
Maksudnya ialah penanggung mendapat keuntungan diatas kerugian
tertanggung yang sudah membayar premi tetapi kerugian/peristiwa buruk/Evenement
tidak terjadi. Dan kebalikannya.
Allah SWT
berfirman :
“Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah maha
penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa;29)
Membunuh disini maksudnya ialah janganlah
masuk kedalam jurang keburukan yang mana bila diartikan dapat berupa larangan
membunuh dalam arti mencelakakan orang lain dengan jalan yang batil. Tentu sebagai umat muslim, kita wajib
menghindari hal-hal yang berbau batil. Dilanjutkan dalam QS. An-Nisa:30, dimana
Allah akan membalas dengan Neraka bagi barang siapa melanggar hak dan aniaya.
Selanjutnya, asuransi syariah justru lebih
berprinsip tabarru (berdasarkan keinginan untuk tolong menolong tanpa mengutamakan
keuntungan/kerugian) yang mana kegiatannya untuk menciptakan
kemaslahatan/kesejahteraan umat (anggota). Tentu hal ini merupakan syariat yang
dibenarkan dalam islam dimana kehidupan itu harus menimbulkan kemaslahatan yang
baik bagi orang banyak. Sama seperti asuransi ini. Asuransi ini merupakan salah
satu cabang dari sekian ilmu fiqh mua’amalah yang beragam yang bisa dikaji
untuk menciptakan kehidupan yang bermanfaat bagi sekelilingnya bergaya islami
namun mendapat ridho dari sang ilahi.
Sedikit banyak kita telah mengenal
asuransi di mata islam yang telah dikemukakan sebelumnya. Konteks
pelaksanaannya pun telah dijabarkan dalam susunan materi tersendiri yang
tersebar di berbagai media. Kepekaan kita terhadap ilmu Allah haruslah diusung
dengan kuat, mengingat ilmu yang
dianjurkan dalam islam tentu memiliki manfaat yang besar di diri kita, seperti
Asuransi syariah yang bermanfaat dalam menciptakan kemaslahatan dan keadilan bagi
manusia yang diaplikasikan dengan ilmu islam. Subhanallah, memang ilmu yang
berbau islam pada hakekatnya membawa suatu keberkahan.
Tentu
setelah membaca artikel saya tersebut, diharapkan untuk dapat menjalani hidup
ini yang sesuai dengan jalan agama bernaskan syariat yang diridhoi oleh Allah
SWT. Dalam hal ini asuransi berbau islam merupakan hal yang kecil untuk dibahas
namun begitu penting dampaknya dalam membentuk karakter ekonomi robbani dalam
jiwa muslim dan muslimah. Kita tentu juga ingat bahwa kita hidup untuk mencari
keridhoan Allah. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita harus mengikuti syariat
yang telah diperintahkan dan cobalah untuk menjauhi segala yang menimbulkan
keburukan bagi diri kita. Ayo teman-teman, akhi, ukhti untuk sama-sama berusaha
untuk menggunakan dan menerapkan ilmu islam di setiap produk dunia ini agar
kita mendapat keberkahan dan keridhoan dari Allah SWT. Aaaamiin.
Artikel Sebelumnya :
0 komentar:
Posting Komentar